Update Informasi

Mau update informasi? dapatkan disini....

Nonton Bola Bareng Bonek!

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Repost from Traveler in Residence.

Stadion 10 November, sore 11 Desember 2011

Jadikan perjalananmu sebagai tantangan.

Salah satu prinsip saya sebagai traveler tersebut sepertinya benar-benar terpakai untuk jadwal hari Minggu kali ini (11/12). Sampai sekarang saya masih suka heran kenapa saya kok mau-maunya diajakin nonton bola di Stadion Gelora 10 November, padahal kalau sedang iseng ikut nonton bola di tivi saja saya lebih sering ketiduran. Lapangan bola yang hijau dan white noise sorak sorai supporter seakan-akan sengaja meninabobokan saya. Mau pemainnya seganteng apa pun, rasanya tidak berpengaruh bagi saya. Ah, pokoknya kalau soal bola, saya benar-benar buta deh!

Gelora 10 November.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011
"Kamu harus ngeliat bonek, Mbak!" demikian perintah Ayos untuk program perjalanan paling ngeri dan ciamik se-Indonesia ini, Traveler in Residence (TiR). Tadinya sih saya biasa saja mendengarnya, tapi rada jiper juga saat Simbah mengatakan "Siap-siap aja, bonek itu terkenal beringas," ketika bertugas mengantarkan saya menonton pertandingan Liga Premier Persebaya vs. Semen Padang FC.

"Bonek itu singkatan dari Bondo Nekad, yang arti bahasa Surabaya-nya: Modal Nekad," jelas Putri saat paginya mengantar saya berkeliling Tugu Pahlawan dan kawasan Pecinan. Oke. Tidak cukup membantu menenangkan rasa deg-deg-an saya.

Bagi yang buta bola seperti saya, begini penjelasan singkatnya: Bonek itu adalah sebutan dari supporter Persebaya, tim sepakbolanya Surabaya. Mengutip penjelasan Simbah, cs-an Persebaya adalah Persib, sedangkan "musuh"-nya adalah Persija dan Arema. Warna tim Persebaya dominan hijau. Hmm, apa lagi ya.. Sementara itu dulu deh, kapasitas otak saya memang terbatas kalau soal bola, hehe..

Green Force a.k.a Bonek
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011
Persebaya vs. Semen Padang.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2011
Tapi sekarang saatnya menyingkirkan rasa deg-deg-an, karena tiket seharga Rp 50 ribu itu sudah ada di tangan saya. Gelora 10 November terlihat begitu ramai dan meriah dengan warna hijau ketika jam nyaris menunjukkan pukul tujuh sore, saat pertandingan dimulai. Antrian bonek-bonek berkaus dan berselendang hijau bertuliskan Viking-Sebaya-Sehidup-Semati-atau-apalah-itu tampak mengular di luar gerbang stadion. Lucunya, lama kelamaan saya kok malah ketularan rasa semangat para bonek ini. Seulas senyum pun mulai terungkit di wajah saya, dan semakin berkembang saat menyadari bahwa ini pertama kalinya saya nonton bola di stadion. Namun senyum saya meredup tatkala saya merasakan tetesan air di kepala saya, membuat saya otomatis mendongak menatap langit malam. Semoga tidak hujan, batin saya dalam hati.

Tiket disobek. Masuk gerbang. Naik tangga. Cari posisi. Sorak sorai bergemuruh. Pertandingan dibuka. Hujan deras disertai angin kencang pun tiba. Dem, umpat saya dalam hati.

Hymne Persebaya terdengar dinyanyikan secara bersemangat di tengah hujan angin yang semakin deras. "Kurang nasionalis apa lagi coba??" seru Simbah sambil tertawa-tawa. Saya membalas tertawa sambil mengamati lapangan hijau yang mulai tampak becek oleh hujan.

Seorang bapak di depan saya tampak menaungi kepala anaknya dengan jaket biru yang dibawanya. Para bonek di sekeliling saya terlihat tetap bersemangat dan euforia walaupun sekujur tubuh dan pakaian mereka kuyub oleh hujan. Jaket saya pun mulai terasa basah oleh hujan. Tas saya juga mulai terasa berat oleh rembesan air hujan. Oh, hujan.. hujan.. Nakal sekali dirimu. Saya yang saat itu juga telah basah kuyub dari atas sampai bawah hanya menatap hampa ke arah lapangan, mencoba berkonsentrasi, dan sesekali ikut berseru saat bola nyaris masuk ke gawang lawan. Duh, kaga ngerti ah ane..

Sayangnya semangat saya tidak selevel dengan para bonek ini. Begitu babak 1 berakhir dengan kedudukan sementara 0-1 antara Persebaya terhadap Semen Padang FC, saya menyerah. Saya memilih untuk tidak melanjutkan menonton karena tidak tahan oleh tiupan angin kencang disertai terpaan hujan yang cukup membuat menggigil. Cemen sekali ya saya, huahaha..

Pokoknya jadwal TiR hari Minggu ini benar-benar sangat berkesan bagi saya. Tantangan banget lah pokoknya. Patut dicoba kalau lagi bertandang ke Surabaya! Terimakasih juga buat Simbah yang telah mengantarkan dan "mengamankan" saya saat menonton pertandingan bola kemarin. Dari postur aja udah keliatan serem sih, jadi kalo ada yang mau macem-macem juga mikir dua kali nih kayanya, hehe..

Dan yang paling penting, ternyata bonek tidak semenakutkan seperti anggapan saya sebelumnya. Beberapa kali saya ikut tertawa mendengar banyolan beberapa orang bonek dengan pedagang yang hilir mudik di tengah hujan. Intinya sih, bonek sebenarnya cuma supporter biasa yang fanatik terhadap Persebaya, selama fanatisme tidak merugikan sekitar ya saya mah tidak ada masalah, hehe.. Oh ya, saran saya: bawalah ponco saat menonton bola di musim hujan. Sedia ponco sebelum hujan. Yeah!

* * * * *

noreply@blogger.com (Herajeng Gustiayu) 20 Dec, 2011


--
Source: http://backpacker-notes.blogspot.com/2011/12/nonton-bola-bareng-bonek.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Ditulis oleh: Admin - Selasa, 20 Desember 2011

Belum ada komentar untuk "Nonton Bola Bareng Bonek!"

Posting Komentar

PING | PING | PING